Tinggi Badan dan Psikologis

Tinggi badan ternyata bukanlah masalah fisik semata, namun juga berkaitan dengan masalah psikologis. Sebuah penelitian menunjukkan adanya kaitan dengan kualitas hidup seseorang, dimana tinggi badan berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap kesehatannya. Penelitian ini menemukan bahwa mereka yang memiliki badan yang lebih pendek ternyata menilai tingkat kesehatannya secara lebih rendah, dimana mereka merasa memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih buruk (penelitian ini tidak menguji kondisi yang sebenarnya, melainkan hanya mempelajari persepsi seseorang terhadap dirinya).

Penelitian lain menunjukkan bahwa tinggi badan tampaknya berkaitan dengan tingkat kepercayaan diri dalam lingkungan sosial. Badan yang lebih tinggi ternyata berkaitan dengan rasa kepercayaan diri saat bersosialisasi yang lebih besar, sebaliknya tinggi badan yang lebih pendek berkaitan dengan perasaan negatif dan sifat paranoid yang lebih tinggi.

Data lain menunjukkan bahwa ada kaitan antara tinggi badan dan tingkat pendapatan yang diperoleh seseorang, semakin tinggi seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pendapatannya. Salah satu penyebabnya, diduga berkaitan dengan lebih tingginya rasa percaya diri dan keyakinan sosial pada orang yang lebih tinggi.

Tinggi badan memang berhubungan erat dengan kekuatan sosial dan rasa hormat. Orang yang tinggi umumnya diperlakukan dengan penuh hormat sehingga rasa kepercayaan dirinya pun meningkat, sebaliknya orang yang pendek cenderung merasa tidak puas dengan tinggi badannya yang berkaitan dengan perasaan dan perilaku negatif. Selain itu, orang yang tinggi juga dipersepsikan lebih sesuai sebagai pemimpin dan lebih berwibawa.

References:

1. Science Daily: Height Affects How People Perceive Their Quality Of Life. 2007. Society for Endocrinology.
2. Height, social comparison, and paranoia: An immersive virtual reality experimental study. 2014. Psychiatry Research; 218: 348–352.
3. The Effect of Physical Height on Workplace Success and Income: Preliminary Test of a Theoretical Model. 2004. Journal of Applied Psychology; 89(3): 428–441.